Liputan6com, Jakarta - Saat masih duduk di bangku sekolah, tak jarang seorang teman mengatakan berlian terbuat dari batu bara yang sangat padat. Apakah hal itu benar adanya? Mengutip laman Rabu (28/8/2019), hal itu tidak tepat. Berlian ditemukan di poros vertikal dekat dengan batuan gunung berapi. Sementara batu bara sering didapat di jenis batuan yang lain seperti batu kapur
AbangMembran Semarang Uncategorized. Kami harga aspal bakar per meter di Daerah Batu - Telp : 082 136 369 988. Hello warga Surabaya.Hubungi Kami sekarang dan dapatkan harga spesial khusus untuk Anda.Bagi Anda yang berdomisili di daerah Surabaya dan sekitarnya serta seluruh kota besar di Indonesia.hubungi kami sekarang dan dapatkan harga khusus.
Untukpeleburan baja, batu gamping digunakan sebagai flux. Silika & alumunium akan bereaksi dengan flux menghasilkan slag yang mengapung dibagian tengah lelehan besi baja, sehingga mudah dipisahkan. Di samping itu batu gamping dapat mengikat SO 2 & H 2 S. Syarat kandungan batu gamping : CaO : minimal 52% SiO : maksimal 4%.
Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Ketika terdapat jalanan yang rusak, biasanya jalanan tersebut akan ditambal menggunakan aspal. Tidak jarang juga OtoFriends pernah melihat pembuatan aspal hingga bisa digunakan dan diratakan pada jalanan yang rusak tersebut. Mengapa menggunakan aspal? Memang, aspal terbuat dari apa?Aspal tersebut identik dengan warna hitam pekat, kental, hingga padat yang biasa digunakan untuk membuat jalan. Namun, ternyata penggunaan aspal ini sudah jauh lebih dulu digunakan manusia sebagai penahan air di antara dinding bata reservoir di Mohenjo-Daro, loh!Sementara itu, penggunaan aspal untuk jalanan pertama kali dilakukan di Timur Tengah hingga kini bisa kamu lihat di jalanan Indonesia. Kenapa harus menggunakan aspal? Berikut OtoKlix berikan penjelasannya bagi Isi 1Aspal Terbuat dari Apa?Jenis-jenis Aspal di IndonesiaKenapa Jalan Terbuat dari Aspal?Manfaat dan Fungsi AspalPertanyaan Seputar Aspal Aspal merupakan material yang berasal dari penyulingan minyak bumi atau dari endapan alam yang identik dengan bentuk yang kental maupun padat, dan berwarna hitam pekat atau coklat. Aspal ini terbuat dari bahan-bahan kimia penyusun yang kompleks seperti karbon, hidrogen, sulfur, oksigen, klor, dan nitrogen. Dengan bahan karbon yang paling banyak, yaitu sekitar 80%, hidrogen 10%, 6% belerang, dan sisanya bahan penyusun lain seperti oksigen, nitrogen, renik besi, nikel, dan vanadium. Baca juga 10 Ciri Ban Mobil Harus Diganti SecepatnyaJenis-jenis Aspal di IndonesiaTernyata, aspal memiliki berbagai jenis, loh, OtoFriends. Mungkin selama ini OtoFriends hanya mengira bahwa hanya ada 1 jenis aspal, padahal aspal memiliki berbagai jenis tergantung dari daerah yang menggunakannya. Di Indonesia sendiri misalnya, di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, aspal yang digunakan untuk membuat jalan adalah aspal alam yang biasa juga digunakan di Amerika Serikat, Swiss, dan juga aspal residu dan polimer. Aspal residu berasal dari penyulingan minyak bumi yang hasilnya memiliki sifat seperti minyak bumi yang digunakan dalam pembuatannya. Sementara itu, aspal polimer berasal dari material modifikasi polimer alam dan sintetis. Baca juga Cara Rotasi Ban Mobil yang Benar, Jangan Sembarangan!Kenapa Jalan Terbuat dari Aspal?Lalu, mengapa aspal dipilih sebagai bahan yang digunakan untuk membuat jalan? Alasannya adalah karena aspal merupakan material yang cepat kering, mudah dibentuk, hingga aspal akan mempercepat pembuatan jalan dibandingkan menggunakan bahan beton, belum lagi bahan beton harganya mahal. Selain itu, aspal memiliki sifat yang lunak saat dipanaskan dan elastis dalam keadaan aspal juga lebih cepat rusak dan relatif lunak dibandingkan beton. Namun, perawatannya masih tergolong mudah dan murah daripada pemeliharaan beton. Tidak hanya itu, dalam pembuatan jalan, bahan aspal juga bisa dicampurkan dengan material lain, misalnya bahan tanah dari permukaan jalan yang akan ditimpa oleh aspal. Dari berbagai alasan tersebut, tidak heran jika aspal memang lebih dipilih sebagai bahan pembuatan jalan maupun memperbaiki jalanan yang juga Canggih! Berkendara Lebih Aman dengan Fitur Traction ControlManfaat dan Fungsi AspalPemilihan aspal sebagai bahan pembuatan jalan juga ditinjau dari manfaatnya. Pertama, aspal dapat didaur ulang sebagai pengeras jalan. Kedua, karena aspal menyerap panas, ketika hujan, air yang membasahi jalan dapat menguap lebih cepat dan membuat jalan menjadi kering kembali dan tidak licin. Selain itu, penyerapan aspal dapat membantu mencairkan salju dan es yang menutupi jalan ketika musim juga Cara Mengemudi Mobil Manual di Tanjakan dan TurunanFungsi aspal juga tidak hanya untuk pembuatan maupun sebagai pengeras jalan, tetapi juga dapat digunakan untuk pembangunan lapisan kanal dan reservoir, permukaan bangunan, bangunan pelabuhan atau laut, dan elemen-elemen konstruksi bangunan lain, hingga digunakan di sejumlah produk industri, seperti baterai. Itulah penjelasan mengenai aspal terbuat dari apa yang menjadi salah satu bahan yang digunakan untuk pembuatan dan perbaikan jalan. OtoFriends juga bisa mengetahui kandungan apa yang berada di dalam aspal tersebut yang ternyata didominasi oleh karbon, hidrogen, belerang, itu, ternyata aspal juga tidak hanya untuk pembuatan jalan, tetapi juga untuk bahan bangunan dan penjelasan mengenai bushing arm tersebut bermanfaat, OtoFriends juga bisa kunjungi berbagai informasi otomotif menarik lainnya hanya di Seputar Aspal Aspal terdiri dari berbagai kandungan seperti karbon, hidrogen, sulfur, oksigen, klor, nitrogen, renik besi, nikel,dan alam, aspal residu, dan aspal aspal lebih murah, mudah dibentuk, cepat kering, dan perawatannya relatif lebih mudah juga murah jika dibandingkan dengan beton.
Penambangan batubara di Indonesia banyak menghasilkan limbah berupa abu batubara. Salah satunya ialah Batubara yang terdapat di Nagan Raya, memiliki kandungan silika Si O2 lebih banyak daripada jenis lainnya. Berdasarkan literatur, penggunaan sulfur dalam campuran beraspal dapat meningkatkan stabilitas Marshall. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung penelitian sebelumnya tentang filler dan untuk memperbaik mutu dalam campuran beraspal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh abu batubara sebagai filler terhadap karakteristik dan indeks kekuatan sisa pada campuran aspal beton AC-WC. Penelitian ini menggunakan metode marshall dan indeks kekuatan sisa IKS. Aspal yang digunakan penelitian ini merupakan aspal pertamina Pen 60/70 dengan penambahan limbah abu batubara pada variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% sebagai filler. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pengambilan material lalu dilanjutkan dengan sifat-sifat fisis agregat sehingga dapat diketahui apakah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Pada penelitian ini banyak benda uji/sampel KAO sebanyak 25 buah benda uji. Dengan memperoleh kadar aspal 6,1 yang bakal dipakai pada 6 variasi dimana pervariasi 5 sampel benda uji. Untuk variasi yang menggunakan abu batubara yaitu sebanyak 30 buah benda uji satu diantara benda uji akan dilakukan indek kekuatan sisa IKS. Jadi jumlah total benda uji yang dibuat yaitu sebanyak 55 benda uji. Hasi penelitian menunjukkan peggunaan abu batubara sebagai filler pada parameter marshall semuanya memenuhi spesifikasi begitu juga dengan indeks kekuatan sisa IKS dimana > 80 sehingga hasil nilai tertinggi pada IKS yaitu pada variasi 3% dengan nilai Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 23 PENGARUH LIMBAH BATU BARA SEBAGAI FILLER TERHADAP KARAKTERISTIK MARSHALL DAN INDEK KEKUATAN SISA IKS PADA CAMPURAN ASPAL BETON AC-WC Firmansyah Rachman 1,*, Tamalkhani Syammaun 1, Fadjra Heikal 1 1 Universitas Muhammadiyah Aceh, Jl. Muhammadiyah No. 91, Banda Aceh, 23123, Indonesia *Email firmansyah ABSTRAK Penambangan batubara di Indonesia banyak menghasilkan limbah berupa abu batubara. Salah satunya ialah Batubara yang terdapat di Nagan Raya, memiliki kandungan silika Si O2 lebih banyak daripada jenis lainnya. Berdasarkan literatur, penggunaan sulfur dalam campuran beraspal dapat meningkatkan stabilitas Marshall. Penelitian ini dilakukan untuk mendukung penelitian sebelumnya tentang filler dan untuk memperbaik mutu dalam campuran beraspal. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh abu batubara sebagai filler terhadap karakteristik dan indeks kekuatan sisa pada campuran aspal beton AC-WC. Penelitian ini menggunakan metode marshall dan indeks kekuatan sisa IKS. Aspal yang digunakan penelitian ini merupakan aspal pertamina Pen 60/70 dengan penambahan limbah abu batubara pada variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% sebagai filler. Pelaksanaan penelitian dimulai dengan pengambilan material lalu dilanjutkan dengan sifat-sifat fisis agregat sehingga dapat diketahui apakah memenuhi spesifikasi yang ditetapkan. Pada penelitian ini banyak benda uji/sampel KAO sebanyak 25 buah benda uji. Dengan memperoleh kadar aspal 6,1 yang bakal dipakai pada 6 variasi dimana pervariasi 5 sampel benda uji. Untuk variasi yang menggunakan abu batubara yaitu sebanyak 30 buah benda uji satu diantara benda uji akan dilakukan indek kekuatan sisa IKS. Jadi jumlah total benda uji yang dibuat yaitu sebanyak 55 benda uji. Hasi penelitian menunjukkan peggunaan abu batubara sebagai filler pada parameter marshall semuanya memenuhi spesifikasi begitu juga dengan indeks kekuatan sisa IKS dimana > 80 sehingga hasil nilai tertinggi pada IKS yaitu pada variasi 3% dengan nilai Kata Kunci Filler Batubara, Indeks Kekuatan Sisa, Marshall Test. 1. PENDAHULUAN Perkerasan jalan yang umum digunakan di Indonesia adalah campuran Lapis Aspal Beton Laston atau Asphalt Concrete AC. Campuran beton aspal Laston adalah jenis perkerasan lentur yang terdiri dari campuran agregat dan aspal. Ada juga pendukung yang lain yatu filler, dimana suatu material halus yang minimal 75% lolos saringan No. 200 0,075mm. Filler terdiri dari unsur nonplastis yang memenuhi persyaratan, umumnya berupa semen, abu batu, kapur atau mineral organik lainnya. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh Departemen Pekerjaan Umum Direktoret Jendral Bina Marga, tentang penambahan bahan additive untuk memperbaiki mutu aspal dalam campuran panas telah membuka informasi bahwa campuran aspal panas dengan bahan tambahan, dapat meningkatkan mutu campuran itu. Untuk itu pada penelitian ini akan diterapkan pemakaian suatu bahan additive yaitu abu dalam campuran Asphalt Concrete- JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 24 Wearing Course. Abu batubara relatif mudah ditemukan, yang merupakan bagian terkecil dari suatu campuran padatan yang dihasilkan dari pengolahan batubara di pertambangan yang dianggap sudah tidak terpakai lagi. Untuk itulah dicoba memanfaatkan abu batubara dalam penelitian tentang campuran beraspal. Salah satu variabel yang menarik untuk diteliti dalam campuran AC-WC adalah dengan penambahan abu batubara. Penggunaan filler abu batubara sebagai pengganti filler abu batu terbukti dapat meningkatkan stabilitas. 2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Lapisan Aspal Beton Asphalt Concrete, AC Lapisan Aspal Beton adalah suatu lapis permukaan yang terdiri dari campuran aspal keras dan agregat yang bergradasi menerus, dicampur, dihamparkan dan dipadatkan dalam kondisi panas dan suhu tertentu. Laston bersifat kedap air, mempunyai nilai struktural, awet, kadar aspal berkisar 4-7% terhadap berat campuran, dapat digunakan untuk lalu lintas ringan, sedang sampai berat, Saodang, 2005. Laston sebagai lapisan aus, dikenal dengan nama AC-WC Asphalt Concrete-Wearing Course, dengan tebal nominal minimum adalah 4 cm dan ukuran maksimum agregat adalah 19 mm Hardiyatmo, 2015 Material Penyusun Perkerasan Jalan Dalam pelaksanaan konstruksi perkerasan lapis aspal beton terdiri dari tiga komposisi utama yaitu, agregat yang terdiri dari agregat kasar dan agregat halus, filler dan bahan pengikat berupa aspal serta bahan tambah lainnya. Untuk menghasilkan perkerasan jalan yang sesuai dengan mutu yang diharapkan, maka pengetahuan tentang sifat, pengadaan dan pengolahan dari bahan penyusun perkerasan jalan sangat diperlukan Sukirman, 2003, yaitu Agregat Kasar, Agregat Halus, Filler dan Aspal. Abu Batubara Batubara terbentuk dengan cara yang sangat komplek dan memerlukan waktu yang lama puluhan sampai ratusan juta tahun dibawah pengaruh fisika, kimia ataupun keadaan geologi. Batubara merupakan suatu campuran padatan yang sangat heterogen dan terdapat di alam dengan tingkat yang berbeda. Menurut Achmad Prijono 1992, Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat yang terbentuk dari tumbuh – tumbuhan dalam lingkungan bebas oksigen dan terkena pengaruh temperatur serta tekanan yang berlangsung sangat lama. Dari beberapa sumber diatas, dapat dirangkum suatu definisi Batubara adalah berupa sedimen organik bahan bakar hidrokarbon padat yang terbentuk dari tumbuh – tumbuhan yang telah mengalami pembusukan secara biokimia, kimia, dan fisika dalam kondisi bebas oksigen yang berlangsung pada tekanan serta temperatur pada kurun waktu yang sangat lama. JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 25 Batubara terdiri dari beberapa tingkat, mulai dari lignit, subbitumine, bittumine, dan antrasit. Sebagai padatan batubara terdiri atas kumpulan maceral vitrinite, eksinite, dan enertinite dan mineral. Unsur – unsur pembentuk batubara terdiri atas karbon, oksigen, nitrogen, sedikit sulfur, phospor, dan lain – lain. Struktur molekul dapat dibedakan atas aromatik dan aliphatik. Batubara jenis lignit dikenal sebagai brown coal. Batubara ini bewarna hitam dan sangat rapuh. Brown coal memiliki nilai kalor rendah. Kandungan air, abu dan sulfur dari batubara ini banyak, sedangkan kandungan karbonnya rendah. Batubara ini menghasilkan suhu nyala yang relatif rendah. Karakteristik Beton Aspal Untuk mendapatkan mutu aspal beton yang baik, dalam proses perencanaan campuran harus memperhatikan karakteristik campuran aspal beton. Berikut ketujuh macam karakteristik yang dimiliki oleh aspal beton, yaitu 1. Stabilitas 2. Durabilitas daya tahan 3. Fleksibilitas kelenturan 4. Skid resistence tahanan geser/kekesatan 5. Kemudahan pelaksanaan workabilitas 6. Kedap air impremeabilitas Parameter Marshall Menurut Sukirman 2003, parameter penting yang ditentukan pengujian ini adalah nilai stability dan flow yang dibaca langsung pada alat marshall. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan benda uji pada alat marshall dan beban diberikan pada benda uji dengan kecepatan 2 inci/menit atau 51 mm/menit. Beban pada saat terjadi keruntuhan dibaca pada arloji pengukur dari prooving ring. Deformasi yang terjadi pada saat merupakan nilai flow yang dapat dibaca flow meternya. Nilai stabilitas merupakan nilai arloji pengukur dikalikan dengan nilai kalibrasi proving ring, dan dikoreksi dengan angka koreksi akibat variasi ketinggian benda uji. Para meter lain yang penting adalah berat isi density, rongga dalam butiran VMA, rongga dalam campuran VIM, rongga terisi aspal VFA dan marshall quotient Sukirman, 2003. 3. METODE PENELITIAN Proses Penelitian Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data yang berguna bagi proses penelitian. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengujian sifat-sifat fisis agregat, analisa saringan, pengujian Marshall, JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 26 dan penentuan kadar aspal optimum KAO berdasarkan metode Marshall. Sedangkan data sekunder diperoleh dari hasil pengujian sifat-sifat fisis aspal dan data pendukung yang diperoleh dari brosur-brosur produksi material dan literaturnya. Setelah semua hasil dari pemeriksaan sifat fisis-fisis material dan disesuaikan dengan spesifikasi. Tabel Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisis Agregat Kasar Keausan agregat dengan Mesin Los Angeles Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Sedangkan pemeriksaan sifat fisis agregat halus meliputi pemeriksaan berat jenis, penyerapan terhadap air, Seperti pada Tabel sebagai berikut Tabel Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisis Agregat Halus Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Pengujian sifat-sifat fisis aspal berupa pengujian berat jenis, penetrasi, daktilitas, dan titik lembek. Pada Tabel sebagai berikut Tabel Pemeriksaan Sifat-Sifat Fisis Aspal Pen. 60/70 Penetrasi 25°C; 5 detik; 0,1 mm; 100gr Daktilitas 25°C; 5 cm/detik Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Pemeriksaan gradasi agregat akan dilakukan dengan pengujian analisa saringan, pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan satu set saringan sesuai dengan ukuran JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 27 saringan. Adapun spesifikasi gradasi Laston AC-WC seperti pada Tabel sebagai berikut Tabel Gradasi Agregat Rencana Sumber Spesifikasi Umum Bina Marga 2010 Revisi 3 2014 Persiapan Bahan Pengisi Filler Bahan pengisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Abu Batubara yang lolos saringan No. 200 0,075 mm dengan variasi persentase 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% ,. Dan semen portland yang digunakan merupakan produksi PT. Semen Andalas Indonesia yang berlokasi di Kecamatan Lhok Nga, Kabupaten Aceh Besar. Jumlah Benda Uji Penelitian Penentuan jumlah benda uji berdasarkan kebutuhan untuk melaksanakan penelitian ini. Langkah pertama yang dilakukan untuk membuat perancangan benda uji adalah menentukan kadar aspal tengah Pb, seperti Tabel Tabel Perencanaan Benda Uji Perancangan kadar aspal tengah Pb Pembuatan benda uji menggunakan modifikasi pada filler JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 28 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan berat jenis aspal Aspal yang digunakan adalah aspal keras dengan penetrasi 60/70. Tabel Sifat Fisis Aspal penetrasi 60/70. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Kasar Agregat kasar yang digunakan berupa batu pecah dengan ukuran yaitu 19 mm, 12,5 mm, 9,5 mm dan 4,75 mm, yang berasal dari AMP PT. Abad Jaya – Kreung Geukeuh. Untuk proses pemeriksaan agregat kasar dilakukan secara berurutan, dikarenakan pada pengujian tersebut memiliki kebutuhan parameter yang sama dan saling terkait. Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh angka berat jenis kering oven bulk specific gravity OD, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD, berat jenis semu apparent specific gravity dan kemampuan penyerapan air water absorption agregat kasar. 1. Hasil pengujian agregat kasar ukuran material tertahan ¾ Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 2450 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,415 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,487 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar 2,039 %. 2. Hasil pengujian agregat kasar ukuran material tertahan 3/8 Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 2427,1 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,478 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,594 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar 3,003%. Sebagai titik kontrol agregat kasar yang telah diuji di laboratoirum, telah memenuhi standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3, dimana persyaratannya yaitu untuk penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. Pemeriksaan Berat Jenis Agregat Halus Pengujian ini bertujuan untuk memperoleh angka berat jenis kering oven bulk specific gravity OD, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD, berat jenis semu apparent specific gravity dan kemampuan penyerapan air water absorption agregat halus. JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 29 1. Pasir Dari hasil penelitian, dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 490,3 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,584 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,668 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar 1,987 %. Sebagai titik kontrol agregat halus yang telah diuji dilaboratoirum, penyerapan air sebesar 1,987 % yaitu memenuhi standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3 yaitu penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. 2. Dust Dari hasil dapat dilihat bahwa hasil uji berdasarkan sampel untuk berat jenis kering oven bulk specific gravity OD sebesar 485,6 gr/cm, berat jenis kering permukaan jenuh bulk specific gravity SSD sebesar 2,667 gr/cm, berat jenis semu apparent specific gravity sebesar 2,805 gr/cm, dan kemampuan penyerapan air water absorption sebesar %. Sebagai titik kontrol agregat halus yang telah diuji dilaboratoirum, penyerapan air sebesar 2,951 % yaitu memenuhi standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3 yaitu penyerapan air oleh agregat maksimum 3 %. Penentuan nilai KAO Kadar aspal optimum adalah kadar yang menunjukkan kondisi campuran harus memenuhi persyaratan yang digunakan yaitu standar Spesifikasi Umum 2010 revisi 3. Penentuan Kadar Aspal Optimum dengan pengujian Marshall,. Berikut perhitungan Pb Pb = 0,035 CA + 0,045 FA + 0,18 Filler + K = 0,035 + 0,045 33,61 + 0,18 6,0 + 0,5 = 5,206 Dari nilai parameter Marshall, yang memenuhi Spesifikasi Umum 2010 revisi 3 yaitu pada nilai KAO 6,1% dari berat total agregat. KAO 6,1%, diperoleh nilai Density sebesar 2,267, VMA sebesar 14,14 %, VIM sebesar 7,49 %, VFA sebesar 47,81 %, Stabilitas Marshall sebesar 2084,78 Kg, flow sebesar 3,300 mm, MQ sebesar 659,183 m JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 30 Hasil Pengujian Parameter Marshall Variasi Penambahan Abu BatuBara Pengujian ini merupakan hasil dari pengujian langsung terhadap benda uji yaitu beton aspal AC-BC dengan menggunakan kadar aspal 5,1 % yang diperoleh dari kadar aspal optimum KAO yang telah diuji sebelumnya, maka setelah didapat nilai tersebut barulah dilakukan pengujian benda uji penambahan campuran Abu Batu bara sebagai bahan tambahan dengan variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5% . Tabel Kadar penelitian aspal beton AC-WC dengan campuran abu batubara % JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 31 Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batu bara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. Maka, diperoleh nilai density yaitu 2,310 gr/cm3, 2,276 gr/cm3, 2,279 gr/cm3, 2,277 gr/cm3, 2,279 gr/cm3, 2,274 gr/cm3, hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 5% dan meningkat pada 0%, Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kadar rongga dalam agregat VMA yaitu 14,09%, 15,34%, hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%. Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kadar rongga terhadap campuran VIM yaitu 3,43%, 4,48%, 4,73%, 4,81%, 4,74%, hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%, Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka diperoleh nilai kadar rongga yang terisi aspal VFA yaitu, 68,53%, 67,86%, 68,12%, 68,89%, 68,95%, 70,48 Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai stabilitas yaitu, 1366 kg, 1225 kg, 1220 kg, 1859 kg, 1500 kg, 1791 kg. Hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%. Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kelelehan plastis flow yaitu, 5,53 mm, 3,73 mm, 4,29 mm, 4,49 mm, 4,07 mm, 4,79 mm. Hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 5% dan meningkat pada 0%. Dari hasil pengujian marshall dengan menggunakan penambahan campuran Abu Batubara 0%, 1%, 2%, 3%, 4%, dan 5%. maka, diperoleh nilai kelelehan marshall quotien MQ yaitu, 252 kg/mm, 260 kg/mm, 262 kg/mm, 390 kg/mm, 282 kg/mm, 294 kg/ mm. Hasil dari triendline nilai grafik yang diperoleh menurun di 0% dan meningkat pada 5%. Indeks Kekuatan Sisa Dengan Variasi Abu Batubara Indeks Kekuatan Sisa Marshall untuk mengevaluasi ketahanan campuran terhadap pengerusakan air dan efisiensi daya adhesi dari bahan ikat dan agregat. Spesifikasi nilai IKS pada campuran aspal beton AC-BC minimum sebesar 80% dari nilai stabilitas awal. Indeks kekuatan sisa pada campuran aspal beton AC-WC dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel Tabel Nilai IKS pada Kadar Abu Batubara Optimum Stabilitas Kadar Abu Batu Bara Optimum JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 32 Tabel memperlihatkan bahwa nilai indeks kekuatan sisa IKS mengalami peningkatan. Nilai IKS tertinggi terdapat pada variasi 0 %. Nilai IKS pada variasi 0%, 1%, 2%, 3%, 4% dan 5% masih memenuhi spesifikasi dari aspal beton AC-WC menyebutkan bahwa nilai indeks kekuatan sisa harus lebih besar dari 80%, dengan demikian campuran yang menggunakan filler tersebut memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Nilai IKS di atas didapat dari hasil perhitungan dengan cara matematis, maka hasil tersebut adalah nilai stabilitas antara perendaman selama 30 menit, yang kemudian menggunakan persamaan regresi perhitungan marshall untuk mendapatkan nilai indeks kekuatan sisa IKS. 5. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari penelitian yang sudah dilaksanakan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa penggunaan abu batubara sebagai filler sebesar 1-5% dapat mememenuhi syarat dalam campuran Asphalt Concrete – Wearing Course AC-WC. 2. Nilai KAO yang diperoleh pada pengujian yaitu 6,1%. 3. Pengaruh Abu batubara untuk nilai density mengalami peningkatan pada variasi 2% dan 4% yaitu gr/cm3, untuk VMA, VIM, VFA dan Flow mengalami kesamaan dalam peningkatan yaitu pada variasi 5%, sedangkan nilai Stabilitas dan MQ mengalami peningkatan pada variasi 3%. 4. Hasil pengujian marshall untuk variasi dari 0% - 5% dapat disimpulkan bahwa variasai 5% memiliki nilai terbaik dibandingkan dengan pesentase variasi yang lainnya. 5. Hasil penelitian yang didapat dari parameter marshall dan nilai indeks kekuatan sisa IKS pada campuran aspal beton AC-WC memenuh syarat yaitu > 80% dan meningkat pada variasi 0 % sebesar 119,8 %. Saran Untuk menindaklanjuti penelitian ini, diperlukan beberapa koreksi yang harus diperhatikan agar dapat dijadikan sebagai pedoman dan acuan bagi penilitian – penelitian selanjutnya agar dapat lebih baik. Adapun saran – saran untuk penelitian selanjutnya antara lain sebagai berikut 1. Pengaruh pemanfaatan modifikasi filler abu batubara sebagai variasi filler perlu ditambah kadarnya % pada campuran, agar nilai stabilitasnya semakin naik. 2. Dalam penelitian ini digunkan aspal pertamina pen 60/70 dan agregat yang diperoleh dari PT. Abad Jaya Abadi Sentosa diharapkan kedepan bisa mencoba dengan jenis aspal beserta dengan material yang lain. 3. Dalam penelitian kadar Abu Batubara yang terbaik yaitu 5%. KAO yang dipilih yaitu 6,1%, disarankan untuk penelitian selanjutnya agar pemakaian nilai kadar aspal langsung dibulatkan agar memudahan dalam proses penelitian. JURNAL TEKNIK SIPIL Universitas Muhammadiyah Aceh Volume 8 Nomor 1 Juni 2019 Firmansyah Rachman 33 Daftar Pustaka Achmad Prijono 1992, Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon padat. Hardiyatmo, Hary Christady, 2015, Perencanaan Perkerasan Jalan & Penyelidikan Tanah, Yogyakarta UGM Press. Saodang, H., 2005, Konstruksi Jalan Raya, Bandung Nova. Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga Bandung ResearchGate has not been able to resolve any citations for this adalah bahan bakar hydro-karbon padatDaftar Pustaka Achmad Prijono 1992, Batubara adalah bahan bakar hydro-karbon Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga BandungSilvia SukirmanSukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Grafika Yuana Marga Bandung
Daftar Isi 10 Manfaat Batu Bara Sebagai Bahan Bakar Fosil yang Terjangkau Sebagai Komponen Produksi Baja Penyedia Akses Listrik Sebagai Bahan Bakar Transportasi Penyedia Pasokan Energi Dunia Penyedia Lapangan Pekerjaan Menopang Pertumbuhan Perekonomian Membantu Produksi Bahan Padat Energi Penghasil Gas Menghasilkan Mineral Lain Jakarta - Batu bara adalah batuan sedimen organik yang terbentuk dari pengendapan material setelah mengalami tekanan dan pemanasan ribuan tahun. Dengan manfaatnya yang beragam, kebutuhan akan hasil tambang ini tidak pernah batu bara sudah dirasakan di semua sisi kehidupan. Mineral tambang ini menjadi bahan utama pembangkit listrik, komponen perangkat teknologi, hingga perangkat rumah simak 10 manfaat batu bara yang kami lansir dari laman World Coal Association dan emiten bisnis khusus untuk sobat Bahan Bakar Fosil yang TerjangkauBatu bara digunakan sebagai sumber energi sejak revolusi industri di Eropa pada abad ke-19. Sejak saat itu, batu bara menyumbangkan pasokan energi ke seluruh dunia dengan harga yang Komponen Produksi BajaSebanyak 70% bahan produksi baja adalah batu bara. Baja merupakan salah satu bahan dasar yang digunakan untuk pembangunan berbagai fasilitas, seperti gedung, transportasi, hingga itu, baja juga memiliki peran penting dalam menghasilkan energi terbarukan. Setiap turbin angin membutuhkan sebanyak 260 ton baja yang terbuat dari 170 ton batu bara kokas dan 300 ton bijih Akses ListrikBatu bara telah menyediakan akses listrik untuk 1,7 miliar orang sejak 1990 hingga 2010. Batu bara menghasilkan energi listrik dengan cara dikonversi menjadi bentuk uap panas yang kemudian dapat menggerakkan turbin generator Bahan Bakar TransportasiCoal Water Mixture CWM merupakan salah satu bahan bakar yang berasal dari beberapa campuran bahan bakar. Batu bara dan air dicampur dengan bantuan zat aditif yang berguna sebagai pengganti bahan bakar minyak BBM.Penyedia Pasokan Energi DuniaBatu bara memiliki peranan penting dan utama sebagai penghasil energi di dunia. Batu bara sampai saat ini masih menjadi sumber listrik tunggal terbesar dan masih akan menyumbang sebanyak 22 persen pada tahun 2040 Lapangan PekerjaanBatu bara telah memberikan kontribusi ekonomi terhadap masyarakat di sekitar pertambangan. Sekitar 6,5 juta orang tercatat bekerja di pertambangan, pemrosesan, dan pengiriman batu Pertumbuhan PerekonomianPerekonomian negara penghasil batu bara ditopang dengan dilakukannya ekspor bahan tambang. Selama ini, batu bara juga telah berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur yang kemudian menjadi pendorong lajunya perekonomian Produksi Bahan Padat EnergiMengingat harganya yang relatif terjangkau, batu bara juga menjadi sumber energi yang paling banyak digunakan dalam proses pembuatan bahan padat energi lainnya, seperti semen, aluminium, dan kapur. Bahan-bahan tersebut sangat berperan penting dalam menyokong pembangunan infrastruktur terutama sarana GasGas alam berasal dari batu bara yang diperoleh secara alami dari tanah dengan menggunakan teknologi canggih. Gas alam tersebut dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti bahan bakar industri, produk hidrogen, produk solar, dan pembangkit listrik tenaga Mineral LainSisa-sisa bahan bakar batu bara dapat menghasilkan mineral lain, seperti naftalena dan fenol. Naftalena adalah senyawa mineral yang digunakan untuk memproduksi plastik, resin, dan insektisida. Sedangkan, fenol merupakan bahan yang digunakan dalam obat kumur dan sejumlah cairan itu dia 10 manfaat batu bara bagi kehidupan. Semoga bermanfaat! Simak Video "27 Orang Tewas Dalam Kebakaran Tambang Emas di Peru" [GambasVideo 20detik] row/row
aspal terbuat dari batu bara